Tidak terasa
fanbase JKT48 Samarinda ini telah berjalan selama dua tahun lebih. Banyak hal
dan kegiatan yang sudah di lewati bersama fans untuk menyalurkan hobi idoling
mereka di samarinda kota tercinta kita ini. Tentunya jika ada orang yang baru
mengenal fanbase ini banyak yang menanyakan, “fanbase ini kegiatanya apa saja
sih?”, “Aku boleh ikutan acara ini tidak?”dan yang udah pernah ikut komunitas
ini juga menanyakan “Kok sudah jarang ada event ya?” “Kapan ada event lagi sih?”.
Banyak pertanyaan yang sekiranya menanyakan tentang kegiatan komunitas
akhir-akhir ini. Sebelum menjawab itu, alangkah lebih baik saya menjelaskan
cerita menarik tentang bagaimana komunitas ini bisa ada dan bagaimana cara
kerja komunitas ini. Dari cerita tersebut, akan bisa memberi pandangan dan
pengertian untuk fans tentang kegiatan sekarang yang saling berkaitan dari masa
ke masa.
Ada salah
satu ungkapan tentang “JASMERAH”, yang
artinya jangan sekali-kali melupakan sejarah sepertinya memang penting untuk
fanbase ini. Selain memberi informasi tentang bagaimana kita bisa berkembang
seperti sekarang, tentunya juga membantu memberi ingatan kembali apa akar yang
awal-awal kita tanam dan yakini untuk menjalankan komunitas ini. Dengan tahu
fundamental komunitas ini, fans tidak akan mudah melenceng dan terpengaruh
dengan hal-hal yang bersifat negatif.
Oleh karena
itu, saya sebagai pengamat juga pelaku yang pernah membantu komunitas ini ingin
menceritakan sejarah komunitas. Tujuannya adalah agar komunitas dapat kembali
aktif dan kompak seperti sedia kala. perlu di ketahui, bahwa sekarang kegiatan
jkt48 samarinda akhir-akhir ini pincang sebelah, bahkan cenderung pasif kepada
fans.Oleh karena itu saya merasa perlu bertanggung jawab untuk menceritakan hal
ini kepada kalian. Cerita yang saya berikan ini merupakan hasil jejak pendapat
dan bantuan dari beberapa orang yang berkaitan dengan cerita tersebut. Hasilnya
saya simpulkan dengan kata-kata sendiri.
Konsep
cerita ini sebenarnya sedikit mirip seperti di jakarta sana. saya simpulkan
kalau di komunitas ini punya 3 era yang masing-masing punya keterkaitan,
perubahan dan perbedaan mendasar yang menjadi tolak ukurnya. Era tersebut di
bagi menjadi era Showa, Heisei, dan Neo Heisei. Kenapa saya gunakan Era Kamen
Rider sebagai tolak ukur? Agar kalian mudah mencerna ceritanya saja J
Oke mari
kita mulai dari part 1 dulu ya.......
1. ERA SHOWA
Era showa di kamen rider itu intinya adalah
awal-awal kamen rider muncul di tahun 1970-an, atau gampangnya jaman dimana
kamen rider black/ satria baja hitam masih tayang. Lawas kan? :v tetapi mereka
masih tetap legend sampai bisa meneruskan ke kamen rider yang keren-keren
sampai sekarang.
Nah di fanbase ini juga punya ceritanya saat awal-awal
terbentuk lho. Tahun 2011, Sebelum fanbase ini terbentuk, di samarinda Cuma ada
3 akun jkt48 yg adminnya orang samarinda. Yang pertama di Akun facebook
jkt48 samarinda dan 2 akun twitter yang masih share hal gaje2 gitu deh hahaha.
(1. Jkt48_WOTASMDA ->sekarang “@RiverSideCity48” 2.JKT48_SMD -> sekarang”
@JKT48_SMR dan sudah jarang aktif”).Untuk FB JKT48Samarinda dulu cuman di huni
beberapa puluh netizen dari fans kalimantan buat saling share info tentang
jkt48 yang adminnya Dayat/ VeSoChan. Tidak ada event-event yang di gunain buat
saling kumpul-kumpul.Juga belum ada dece dece-an event, wotagei event, dan
apalah itu sekarang di sebutnya.Saat itu, ada Pocari sweat sebagai brand jkt48 yang
pertama kali punya event jejepangan di beberapa kota, termasuk juga Samarinda.
salah satu acaranya adalah flashmob Heavy Rotation. Oleh karena itu admin di
twitter mualailah berkomunikasi dengan admin FB untuk mengajak orang yang suka
sama jkt48 buat datang ke event pocari ini. Perlu di ketahui, di awal-awal kumpul
dulu belum ada yang malu namain diri wota. Wota dulu cuman di kategorikan
sebagai identitas kalo mereka fans jkt48. Dan dulu juga pede di sebut wota juga
karena Kebanyakan belum mengerti arti yang sebenarnya wota seperti apa hahaha. Tingkah
lakunya juga gak seagresif sekarang. Mungkin karena belum banyak bocah kali ya.
Pokoknya sih tidak ada yang aneh-aneh seperti sekarang lah.
Balik lagi ke event POCARI SWEAT.
Saat event itu berlangsung, mulai bertemulah segelintir fans jkt48, mungkin
bisa di hitung jari saja. Semua belum ada yang saling mengenal. Hanya tau dengan
liat-liatan ada yang bawa lightstick dan baju jkt48 versi kaskus jaman bahula.
Tapi biarpun belum saling mengenal, entah kenapa terkumpul saja gitu dan saling
komunikasi satu sama lain. Admin twitter yang juga ikut komunitas cosplay di
sana, sebut saja Vito. Vito adalah orang pertama yang menyapa kita dan mengajak
untuk berkumpul dalam event.
Di event pertama tersebut nggak ada fans yang pisah-pisah
membentuk circle sendiri. Semua ngumpul saja duduk dengan lugu sambil kenalan,
sampai flashmob berlangsung dan tertawa meniru gerakan “HEAVY ROTATION”
bersama-sama haha. *Jika ingat moment itu masih ketawa sendiri*hikz
Buat pembaca, siapa nih yang pernah
ikut gathering fanbase? Atau ada yang belum pernah ngerasain gathering?....
Nah...Setelah event pocari itu, mulai ada yang nanyain untuk terus mengadakan
pertemuan sesama fans lagi.So, mulailah anak-anak facebook ngadain gathering
kecil-kecilan... dan gatheringnya pun masih belum ngerti mau ngapain. Datang ke
parkiran gor sempaja , kumpul,kenalan, lalu share-share file dan informasi sesuka
hati. Memang sih ya keliatan simple aja. kalau orang pinter biasanya berpikir, “apa
sih kumpul-kumpul gitu aja gak jelas”. “Mending buat event bergengsi yang bikin
official jkt48 dan orang lain terpukau sama fanbase kita”. TAPI..., lewat
gathering itu, fans-fans yg gak pernah keliatan bisa muncul dan saling akrab.
Mereka bisa bertukar informasi, saling kenalan, cerita-cerita soal oshi mereka
yang konyol nan jenaka, dan bahkan bisa muncul ide-ide kreatif dari situ. So
it’s “simple” but “gold” for friendship development in the community. Without
that, you can clearly see some people in community make their own circle
without care about anyone else.Nah, intinya gathering pertama itu-lah tonggak
gathering yang bakal kita lakuin selanjutnya.Saat gathering berjalan kita juga
sudah memikirkan bakal konsep fanbase ini. Kita sepakat buat bekerja
bersama-sama untuk menata fanbase atau di namain “sistem koordinator”. Berpikir
kalau jadi leader fanbase itu tanggung jawabnya besar, butuh passion dan
integritas, bukan untuk kepentingan. bahkan menyita waktu sang leader dan harus
bijaksana-bijaksini mengurus fanbase. Sedikit Quotes for the leader yah.. orangPintar
itu belum tentu bijaksana,dan orang bijaksana belum tentu arif dalam mengurus
kelompoknya. So, dari teman-teman dulu belum ada yang menyanggupinya. Akhirnya
Kita lebih memilih sistem koordinator, di mana kita bekerja sama jika ada
kegiatan dan event yang bakal kita buat nanti. Fungsinya juga banyak, selain
bisa menutup kelemahan satu sama lain dalam mengurus, karena berbagi pekerjaan
dan saling gotong royong, maka event dan kegiatan jadi lebih cepat
ter-realisasikan. Walaupun maksudnya sistem ini baik, nanti sistem ini bakal
turut andil menjadi sedikit alasan dan faktor pemecah di era selanjutnya.
Dari gathering kita lanjut ke
wotagei. Setelah beberapa kali kumpul, terbesut pikiran untuk membuat kreasi
khusus dari fanbase kita. Udah jauh dari jakarta, susah ketemu dedek idol, apa
sih yang bisa kita lakuin?,kreasi yang kita buat dalam hal ini itu adalah wotagei.
Simplenya, wotagei itu adalah gerakan/tarian untuk mendukung idol. Perlu di
ketahui kalau di jepang sana image wotagei ini kurang begitu baik di mata
masyarakat, karena di anggap kimochi warui “aneh”. Tapi, kita tetap mau buat
wotagei ini terbentuk. Tujuannya sih, selain belum di kenal di indonesia, kita
mau buat wotagei ini jadi baik di mata masyarakat. Selain itu, wotagei ini
sebenarnya di bentuk dulu cuman sebagai sarana pengembangan hobi fans saja.
Asik kan ada yang latihan wotagei, sembari yang lain kumpul cerita-cerita
sesama fans. Jadi bukan untuk cari nama.
Maka di mulailah latihan gerak
wotagei di realisasikan pertama kali di balai kota sore hari. Itu jadi yang
pertama dan terakhir saya ikut latihan wotagei. Mungkin karena tidak cocok
dengan passion kali ya *lah haha.Ternyata peminat dari anak muda cukup
antusias. Jadi kita tetapkan latihan wotagei rutin 1 minggu sekali, hari jumat
malam. Bukan tanpa halangan, Kita sempat susah untuk mencari tempat karena bentrok
dengan toko jersey club sepakbola kota yang terganggu dengan keberadaan kita
yang sedikit ribut malam hari. Tapi setelah beberapa pembicaraan, kita tergeser
ke daerah lapangan Gor Segiri agak jauh dari toko tersebut. Saat itu grup
wotagei bernama “Wotagei Samarinda” saja di dalam naungan fanbase. Belum ada
nama-nama lain dan grup-grup sendiri. Setelah beberapa bulan terbentuk. Ternyata
tujuan dari pembentukan wotagei tersebut lumayan berhasil. Acara dan event yang
berhubungan dengan masyarakat di luar jkt48 perlahan-lahan mulai mengetahui
keberadaan fanbase ini. Respon awalnya pasti aneh bagi mereka. Contohnya
saja...Sudah datang bergerombolan (syukur-syukur kalo mereka ada yang pake
deodorant ato sudah mandi), trus bawa stick berwarna, teriak keras-keras lagi
kaya orang demo :v. Tapi, melihat
antusiasme fans yang nge-chant dan lagu jkt48 yang beatnya ceria nan keren,
masyarakat yang menonton pun cukup terkesan akan penampilan mereka. Sampai di
situ lah era showa berlangsung. Intinya di era showa adalah di mana semua masih
baru terbentuk. Fans masih semangat-semangatnya untuk membuat karya baru dan
mencari teman. Akan ada beberapa perubahan yang terjadi setelah era ini.
Nantikan update part 2nya ya.... ( Era Heisei)